JAMBI - Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Karawang, Jawa Barat resmi diluncurkan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. H. Wihaji di Karawang, Jawa Barat, Kamis (5/12)
Program ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor, melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat.
Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi bersama berbagai pihak seperti Pemerintah Provinsi Jambi, Kanwil Kemenag Jambi, Dinas Kesehatan, Baznas, FKIK Universitas Jambi, Bappeda, Dinas Sosial dan Dukcapil, PTPN IV Regional 4, PLN UP3 Jambi, serta mitra lainnya, turut menyaksikan peluncuran program Genting ini secara daring dari Ruang JDAC di Kantor Gubernur Jambi.
Menteri Wihaji dalam sambutannya menekankan tiga fokus utama program Genting, yaitu pembangunan sanitasi layak, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), dan pemberian nutrisi tambahan untuk keluarga berisiko stunting.
Ia menyatakan bahwa data penerima manfaat akan disediakan secara transparan sehingga pihak-pihak yang ingin berkontribusi dapat menyalurkan bantuan dengan tepat sasaran.
Program ini juga mendukung pencapaian Astacita ke-4 tentang SDM Unggul dan ke-6 terkait pengentasan kemiskinan.
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani selaku Ketua TPPS Provinsi Jambi diwakili Asisten I Setda Provinsi, Arif Munandar menyampaikan bahwa di Provinsi Jambi terdapat 16.644 anak yang menjadi sasaran program Genting.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan mendukung program ini agar dapat berjalan dengan sukses. "Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. Dengan menurunkan angka stunting, kita telah berinvestasi untuk masa depan generasi muda kita," kata Arif Munandar.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Jambi, Putut Riyatno yang juga menjabat sebagai Sekretaris TPPS, berharap dengan adanya gerakan ini, target penurunan stunting di Jambi sebesar 12 persen dapat tercapai.
"Ini adalah target yang ambisius, namun dengan kerja sama semua pihak, saya yakin kita bisa mewujudkannya," ujarnya.(*)
Editor: Dodi Saputra