JAMBI - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi mengelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Monitoring dan Evaluasi Kinerja Satuan Tugas (Satgaa) Stunting, di Sky M Coffee and Space, Gedung MCC Telanaipura, Kota Jambi, Selasa (24/12).
Kegiatan tersebut menjadi momen refleksi penting untuk meninjau capaian kinerja Satgas selama periode 2022 hingga 2024. Kegiatan dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia itu, dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi diwakili oleh Islakhiyah, Ketua Tim Kerja HUBALILA.
Dalam kesempatan itu, Islakhiyah menekankan bahwa keberhasilan penurunan stunting memerlukan kolaborasi lintas sektor, sinergi kebijakan, dan evaluasi rutin yang berbasis data.
“Stunting adalah tantangan yang membutuhkan komitmen bersama. Kita tidak hanya bicara angka, tapi juga kualitas generasi penerus bangsa. Dengan kolaborasi dan evaluasi yang terarah, target penurunan stunting bisa tercapai secara berkelanjutan,” ujar Islakhiyah.
Kegiatan ini diawali dengan paparan hasil kerja Satgas Stunting, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, yang diwakili oleh tim Technical Assistant (TA).
Para peserta memanfaatkan sesi ini untuk berbagi pengalaman, tantangan dan pencapaian yang telah diraih selama periode 2022-2024. Paparan mencakup berbagai program strategis, seperti edukasi gizi, pendampingan keluarga dan pemantauan pertumbuhan anak di daerah prioritas.
Salah satu keberhasilan yang menonjol adalah turunnya prevalensi stunting di Provinsi Jambi menjadi 13,5 persen pada tahun 2024, menjadikan Jambi sebagai provinsi dengan capaian terbaik kedua secara nasional.
Hal ini mencerminkan dedikasi seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat dan mitra kerja.
Sebagai reviewer profesional, Novia Susianti, S.KM., M.Biomed dari Badan Riset Nasional dan Ade Irawansyah, S.H., M.H., dari Bappeda Provinsi Jambi, memberikan tinjauan mendalam. Mereka menyoroti pentingnya penguatan strategi berbasis data serta keberlanjutan program dalam menghadapi tantangan baru.
“Hasil kerja Satgas selama ini sangat positif, tetapi perlu diperhatikan bahwa inovasi harus terus berjalan agar keberhasilan ini tidak hanya bersifat sementara. Langkah selanjutnya adalah memperkuat monitoring di tingkat komunitas dan memperluas cakupan program di daerah-daerah terpencil,” ujar Novia.
Diskusi FGD ini juga menjadi ajang bagi seluruh pemangku kepentingan untuk merumuskan langkah strategis ke depan. Beberapa agenda yang disepakati meliputi :
1. Penguatan Koordinasi Lintas Sektor: Memastikan sinergi antara dinas kesehatan, pendidikan, dan sosial di semua tingkat pemerintahan.
2. Peningkatan Kapasitas TA: Memberikan pelatihan lanjutan bagi Technical Assistant agar mampu menghadapi tantangan lapangan.
3. Penyebarluasan Program Edukasi Gizi: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola asuh, sanitasi, dan asupan gizi seimbang untuk anak.
4. Monitoring Berbasis Teknologi: Mengadopsi teknologi digital untuk memantau perkembangan anak dan efektivitas program secara real-time.
Keberhasilan Satgas Stunting Provinsi Jambi mencerminkan kerja keras yang terstruktur dan sinergi yang solid. Turunnya angka prevalensi stunting menjadi 13,5 persen merupakan pencapaian luar biasa yang tidak hanya berdampak pada kualitas hidup anak-anak di Jambi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Islakhiyah menutup acara dengan harapan bahwa komitmen ini akan terus diperkuat. “Kita tidak boleh berpuas diri. Ini adalah perjalanan panjang untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan kolaborasi, inovasi dan kerja keras, kita yakin Provinsi Jambi bisa menjadi pionir dalam penurunan stunting di Indonesia,” tuturnya.
Dengan semangat kebersamaan, Satgas Stunting Provinsi Jambi diharapkan terus berinovasi dan memperkuat kerja sama lintas sektor. Keberhasilan ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal untuk menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas dan tangguh.
Provinsi Jambi telah membuktikan bahwa dengan dedikasi dan sinergi, tantangan besar seperti stunting dapat diatasi.(*)
FGD Monev Kinerja Satgas Stunting yang digelar BKKBN Jambi, Selasa (24/12).
Editor: Dodi Saputra