Foto udara objek wisata Embung Muntialo.
TANJUNGJABUNG BARAT - Sebanyak 60 jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis Migas (FJM) Jambi sibuk meregangkan bagian tubuh sesaat turun dari bus yang membawa mereka dari Kota Jambi ke salah salah satu objek wisata di kabupaten Tanjungjabung Barat, Selasa (9/7).
Gerakan dalam menstabilkan tubuh oleh para jurnalis dikarenakan mereka baru saja menempuh perjalanan selama lebih kurang 3 jam. 60 jurnalis termasuk pengurus dipisahkan dengan 2 bus. Perjalanan itu adalah dalam rangkaian Media Field Trip FJM Jambi Bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)-Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2024 yang memang menjadi agenda tahunan.
Embung Bina Lestari Muntialo menjadi tujuan kedua setelah sebelumnya FJM Jambi mengunjungi MGS Pertamina EP Field Jambi di Kenali Asam, Kota Jambi. Embung Muntialo di Desa Muntialo, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjungjabung Barat itu merupakan binaan KKKS PetroChina sejak 2021 lalu.
Dalam Media Field Trip ini, PetroChina memperkenalkan langsung wisata Embung Muntialo kepada puluhan jurnalis mulai dari proses pengembangan, pembinaan hingga menentukan arah program lanjutan atau perbaikan-perbaikan dalam program yang telah berjalan.
Kawasan Agro wisata Embung Muntialo merupakan salah satu lokasi kerja PetroChina. Pengembangan wisata tersebut masuk salah satu Program Pengembangan Masyarakat (PPM) PetroChina.
Meski hanya empat jam bersantai di embung itu, puluhan jurnalis sudah cukup puas menikmati objek wisata tersebut. Mulai dari menyeruput kopi hingga berswa-foto di sekitaran objek wisata.
Konsep Wisata
Program pengembangan kawasan wisata ini sudah di rintis sejak tahun 2021 yang bermula dari upaya untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan bersinergi dengan BPBD Kabupaten Tanjungjabung Barat. Kemudian di revitalisasi di tahun selanjutnya hingga saat ini menjadi kawasan wisata terintegrasi.
Dalam pengelolaan Embung Muntialo tersebut juga melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bina Lestari Desa Muntialo. Embung yang berada di kawasan gambut itu berukuran sekitar 50x50 meter. Di situ juga tersedia lapangan futsal, sejumlah saung kuliner, bangunan tempat pertemuan, wahana wisata air dan cafe yang menyediakan berbagai produk UMKM binaan PetroChina termasuk kopi Liberika. Embung selain objek wisata juga menjadi sumber air ketika terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di kawasan tersebut.
Field Manager PetroChina, Rudy Hermawan dalam kegaiatan Media Field Trip itu menjelaskan, Embung Muntialo mengedepankan konsep wisata pelestarian lingkungan dan pencegahan Karhutla, sehingga dapat menjadi kawasan hiburan buat pengunjung sekaligus edukasi untuk pencegahan Karhutla mengingat daerah tersebut merupakan lahan gambut.
"Selain menjadi alternatif kawasan wisata buat masyarakat, tujuan lainnya yang ingin dicapai dari program ini adalah memberikan kontribusi peningkatan pendapatan masyarakat khususnya kelompok masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan kawasan wisata ini," kata Rudy.
Dikatakannya lagi, program pengembangan wisata Embung Muntialo merupakan satu dari sekian banyak Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang dicetus PetroChina. Beberapa program lainnya yang juga rutin dilakukan setiap tahunnya adalah PPM bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Lingkungan, Infrastruktur dan Kebencanaan.
Melalui program-program tersebut, PetroChina kata Rudy berharap dapat memberikan dampak positif yang optimal dari kegiatan hulu migas yang dilakukan di Blok Jabung yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Kabupaten Tanjungjabung Timur.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan media di Jambi khususnya Forum Jurnalis Migas yang telah bekerja sama dan membantu kami menyampaikan berita yang positif dan berimbang kepada masyarakat," ujar Rudy.
Dampak Program
CSR dan Comdev Supervisor PetroChina, M. Yuda Ramdani menjelaskan dampak ekonomi yang timbul dengan pengembanga wisata embung tersebut. Dia mengungkapkan pendapatan masyarakat melalui Pokdarwis mencapai Rp72 juta perbulan.
"Sejak soft lauching itu peningkatannya cukup signifikan. Data terakhir Juli 2022 hingga Juli 2023 ya, untuk 2024 belum kami hitung. Pengunjungnya mencapai 4.592 orang per bulan, sehingga puncak pendapatan embung ini mencapai Rp72 juta dalam satu bulan," kata Yuda.
Capaian itu menurut Yuda menjadi kebanggaan tersendiri bagi PetroChina, sebab keberadaan hulu migas sangat berdampak positif di sisi ekonomi bagi masyarakat di sekitar lokasi embung.
Selain itu, kata Yuda, PetroChina juga tengah bersiap mengembangkan wisata konservasi Rusa yang telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan kecamatan. Saat ini tengah dilakukan penjajakan. Dengan hadirnya wisata konservasi itu maka wisata Embung Muntialo menjadi menarik lagi untuk dikunjungi karena ada fungsi edukasinya, pencegahan karhutla dan konservasi.
Pengurus Embung Bina Lestari Muntialo, Erianto berharap PetroChina terus membina Pokdarwis desa tersebut dengan program-program lanjutan yang bisa meningkatkan minat pengunjung. Selain itu, dihadapan para Jurnalis ia berharap Embung Muntialo terus digaungkan sehingga bisa menjadi tujuan wisata nasional.
Di kesempatan yang sama, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safe’i mengapresiasi PetroChina yang telah memfasilitasi kegiatan Media Field Trip tahu 2024. Ia menyebut PPM PetroChina salah satunya pengembangan Embung Muntialo merupakan kepedulian PetroChina dalam meningkatkan ekonomi masyarakat serta kepedulian terhadap lingkungan.(*)
Kawasan Wisata Embung Muntialo (Foto/Petajambi.com)
Alamat: Jl. Depati Parbo, Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Kode Pos (36129)
E-Mail: petajambi574@gmail.com