BI Jambi Tingkatkan Kapasitas Jurnalis Forweb Jambi

BANDUNG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jambi menggelar peningkatan kapasitas (Capacity Building) dan Media Gathering Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forweb) Jambi yang digelar di Bandung, Jawa Barat, 20 hingga 22 Mei.

Di hari pertama, jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forweb) Jambi terlihat antusias mengikuti pelatihan jurnalistik bertema Penulisan/Pemberitaan Ekonomi di salah satu hotel ternama di Kota Bandung yang difasilitas KPwBI Jambi.

Hadir langsung dalam kegiatan itu Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Robby Fathir Nashar, Ketua Forweb Jambi Yusnaini dan dihadiri seluruh anggota Forweb Jambi. Sedangkan pemateri yakni Angga Aliya ZRF, Redaktur Pelaksana bmBerita Ekonomi Media Detik.com.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Robby Fathir menyampaikan pentingnya peran media dalam memberikan informasi pemberitaan seputar ekonomi.

"Kami merasa peranan bapak/ibu sangat penting karena banyak informasi- informasi tentang potensi-potensi ekonomi yang ada di Provinsi Jambi,” kata Robby.

Sebab itu ia berharap dengan Capacity Building, Forweb Jambi dapat menambah wawasan dan menambah pengalaman terkait pemberitaan digital khususnya pemberitaan ekonomi dan bisnis.

Robby menyebut banyaknya informasi yang disampaikan jurnalis melalui media masing-masing dalam bentuk tulisan, referensi Bank Indonesia untuk pendalaman. “Semoga selama kegiatan banyak hal yang bisa kita dapatkan bersama,” tambahnya.

Ketua Forweb Jambi, Yusnaini mengatakan bahwa tantangan kedepan yang dihadapi jurnalis saat ini makin besar. Sebab itu ia berharap anggota Forweb Jambi dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan Bank Indonesia untuk menambahk pengetahuan agar menjadi jurnalis yang lebih profesional.

Sementara itu, ada beberapa penekanan yang disampaikan Redaktur Pelaksana Detik.com Bagian Ekonomi, Angga Aliya ZRF sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut. Salah satunya ia menjelaskan peran penting dari seorang jurnalis untuk bisa memberikan informasi yang terpercaya dan tidak hoax.n"Tantangan yang dihadapi sekarang ini antara media masa vs media sosial," kata Angga.

Walaupun informasi media sosial semakin cepat, media masa kata Angga tetap menjadi referensi benar atau tidaknya suatu informasi. Ssba itu media masa katanya tetap akan eksis walaupun media sosial kini semakin mudah diakses.

"Media sosial juga menjadi tempat untuk memperluas informasi yang sudah kita buat," jelas Angga.

Dia juga menjelaskan, saat ini teknologi semakin maju dengan munculnya Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang kini semakin memudahkan pekerjaan.

Namun dunia jurnalistik katanya tidak bisa digantikan dengan AI. Beberapa tools ada yang bisa digunakan dalam kegiatan jurnalistik lewat teknologi AI. Namun tidak semua kerja jurnalistik bisa digantikan oleh AI.

"Kita bisa memanfaatkan teknologi AI dalam menunjang pekerjaan kita. Namun gaya bahasa yang digunakan oleh sang jurnalis tentunya akan berbeda dengan AI," ujarnya.(*)