Logo

BKKBN Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Air Bersih dalam Peringatan Hari Kontrasepsi se-Dunia

- Kamis, 26 September 2024 - 17:42:55
RAGAM BKKBN Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Air Bersih dalam Peringatan Hari Kontrasepsi se-Dunia, PETAJAMBI.COM
Peringatan Hari Kontrasepsi se-Dunia tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Batanghari, Kamis (26/9) / Foto/ist

BATANGHARI - Peringatan Hari Kontrasepsi se-Dunia tingkat Provinsi Jambi digelar di Desa Sungai Puar, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Kamis (26/9).

Dalam Peringatan Hari Kontrasepsi itu BKKBN Perwakilan Jambi juga menyosialisasikan pencegahan stunting melalui penyediaan air bersih. Kegiatan yang dihadiri berbagai pihak dari Kabupaten Batanghari dan Provinsi Jambi itu bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penggunaan kontrasepsi dan pentingnya air bersih sebagai upaya mencegah stunting.

Hadiri dalam kesempatan tersebut, Pjs Bupati Batanghari yang diwakili Sekda Kabupaten Batanghari, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Dandim 0415/Jambi diwakili oleh Pasiterdim Mayor Arh M. Nur Eriyanto, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Provinsi Jambi, Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Batanghari, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Tebo, Kepala Dinkes, Bapperida, PMD dan PUPR Kabupaten Batanghari, Camat Mersam, Kapolsek, Danramil, serta Kepala Desa Sungai Puar.

Selain itu, turut hadir perwakilan dari PKK Kecamatan dan Desa, Puskesmas Sungai Puar, IBI dan tokoh masyarakat serta tokoh agama.

Bupati Batanghari diwakili Sekda Kabupaten Batanghari, M. Azan mengapresiasi semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan tersebut. Ia menyebutkan terjadi penurunan signifikan angka stunting di Kabupaten Batanghari dari 26,3 persen pada tahun 2022 menjadi 10,1 persen pada tahun 2023, serta optimisme bahwa angka ini dapat turun menjadi 7 persen pada tahun 2024.

Pada kesempatan yang sama, PT Jasa Raharja Cabang Jambi menyerahkan bantuan untuk balita stunting melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), sebagai wujud sinergi dengan program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting khususnya di Desa Sungai Puar.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno, menyampaikan pentingnya sinergi antara program Keluarga Berencana (KB) dan akses air bersih untuk menurunkan angka stunting.

Ia menekankan bahwa kurangnya akses air bersih serta sanitasi yang buruk menyumbang sekitar 60 persen dari penyebab stunting di Indonesia. Dalam upaya ini, BKKBN bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperluas akses terhadap air bersih di wilayah-wilayah yang masih kurang terlayani.

Dijelaskannya, 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day. Hari Kontrasepsi Sedunia merupakan momentum dalam rangka meningkatkan komitmen stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat dalam rangka percepatan pencapaian Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) secara menyeluruh.

Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat Indonesia di semua lini terkait pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas.

Provinsi Jambi kata Putut, dalam RPJMD tahun 2021-2026, telah menetapkan target prevalensi Stunting menjadi 12 persen pada tahun 2024, angka ini lebih rendah dari target pusat yaitu 14 persen.

"Amanat dari Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 pasal 4 menyatakan bahwa salah satu prioritas aksi sebagai salah satu strategi Percepatan Penurunan Stunting adalah Pendampingan Keluarga Beresiko Stunting dengan target 90 persen keluarga beresiko stunting terdampingi pada tahun 2024," kata Putut.

Pendampingan keluarga beresiko stunting ini, lanjutnya, bertujuan untuk meningkatkan akses informasi dan pelayanan melalui Penyuluhan, Fasiltasi Pelayanan Rujukan dan Fasilitasi Penerimaan Program Bantuan Sosial

Selain pendampingan keluarga, stunting juga dapat dicegah dengan menyediakan layanan intervensi sensitif antara lain penyediaan air bersih. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam upaya memenuhi standar kehidupan secara sehat. Kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk menjadi penyebab tingginya angka stunting di Indonesia.

"Rumah tangga dengan yang tidak memiliki akses ke sumber air minum yang dilindungi memiliki kemungkinan lebih tinggi memiliki anak dengan pertumbuhan terhambat, karena sumber air minum yang terkontaminasi dan tidak memenuhi syarat standar layak konsumsi dapat menyebabkan infeksi pada anak-anak," jelas Putut.

Ia juga berharap agar kolaborasi antara pemerintah, BUMN dan masyarakat dapat terus memperkuat upaya penurunan stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jambi.(*)

 

 Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno memberikan sambutan dalam peringatan Hari Kontrasepsi se-Dunia tingkat Provinsi Jambi, Kamis (26/9).

 

Penulis: Dodi Saputra