Logo

Publicity Ambasador HWPL Asal Jambi-Indonesia Ajak Mahasiswa Suarakan Pesan Damai

- Minggu, 21 Juli 2024 - 21:38:20
RAGAM Publicity Ambasador HWPL Asal Jambi-Indonesia Ajak Mahasiswa Suarakan Pesan Damai, PETAJAMBI.COM
Hendry Nursal selaku Publicity Ambasador Heavenly Culture World Peace Restoration of Light (HWPL) South Korea Perwakilan Jambi saat menyampikan materi, dalam pelatihan Jurnaslitik Dasar XVIII yang digelar LPM Patriotik Universitas Batanghari, Minggu (21/7). / Foto/Ist

JAMBI - Hendry Nursal selaku Publicity Ambasador Heavenly Culture World Peace Restoration of Light (HWPL) South Korea perwakilan Indonesia asal Provinsi Jambi, mengajak mahasiswa untuk terus menyuarakan pesan damai kepada dunia.

"Ini sudah menjadi tugas saya selaku Publicity Ambasador atau Duta publishitas dari HWPL, untuk terus berbicara dan menyampaikan pesan damai dalam setiap kesempatan. Saya juga akan perkenalkan HWPL kepada peserta," ujar Hendry Nursal, Minggu (21/7).

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam pelatihan Jurnaslitik Dasar XVIII yang digelar Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Patriotik Universitas Batanghari di Kota Jambi, 20-21 Juli.

Pelatihan bertema "Peran Pers Mahasiswa Dalam Kontrol Informasi Publik" itu tidak hanya diikuti oleh mahasiswa yang berasal dari Universitas Batanghari saja, tapi juga dari kampus berbeda bahkan juga dari luar kota Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muarabungo.

Hendry Nursal dalam pemaparannya bertajuk "Kesantunan Berbahasa Jurnalis Mewujudkan Perdamaian Dunia" selain memberikan ilmu jurnalistik juga lebih menekankan wartawan atau jurnalis tidak hanya semata-mata memahami penulisan berita, tapi hal-hal lain.

"Tidak hanya Teknik maupun cara menulis, tetapi hal lain yang bersifat eksternal, seperti cara menyajikan suatu informasi dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan pesan-pesan damai bagi dunia. Berbicara teks atau berita berupa tulisan, maka penggunaan Bahasa harus menjadi perhatian penting," jelas Hendry.

Dia menekankan perbedaan ras, suku, agama dan adat istiadat tentunya sangat mempengaruhi pengunaan kata yang dipilih. "Kita ini berbeda adat istiadat, sosial budaya bahkan berbeda negara. Perbedaan ini menjadi cara kita semua memupuk rasa persaudaraan bukan menjadi jauh dan terpecah-pecah, kunci utamanya kita semua adalah manusia," ujarnya.

Ketua Pelaksana Pelatihan Jurnaslitik Dasar XVIII, Ikhsan menyampaikan apresiasinya karena seorang Publicity Ambasador HWPL berkenan memberikan materi jurnalistik kepada peserta.

Sementara itu, peserta menyambut baik materi yang dipaparkan berpola dua arah, dengan respon dan tanggapan langsung dari peserta jika ada pertanyaan.

"Penjelasan dalam menyampaikan materi sangat baik dan seru, baik dalam memberi tanggapan, dalam menyelesaikan dan memberi solusi," kata Dini Agustiani, salah satu peserta.

"Kami saat mendengarkan pengalamannya sangat luar biasa, mendapat pelajaran banyak tentunya. Materi yang dipaparkan sangat menarik. Terima kasih," kata peserta lain, Salsa.(*)

 

 

 

Editor: Dodi Saputra





Tags: