Puncak Peringatan Harganas ke-32 Tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Kerinci, Kamis (31/7).
KERINCI - Provinsi Jambi memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tahun 2025 dengan penuh semangat di Kabupaten Kerinci. Acara puncak diselenggarakan di Bukit Tengah, Lapangan Kantor Bupati Kerinci, Kamis (31/7), dan dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Inspektur Utama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Dr. A. Damenta, Gubernur Jambi Al Haris, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Drs. Putut Riyatno, M.Kes, serta jajaran Forkopimda dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, para kepala OPD, dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Dr. Damenta menegaskan bahwa persoalan kependudukan dan pembangunan keluarga merupakan isu kompleks yang menyentuh berbagai sektor kehidupan. Masalah seperti pertumbuhan penduduk yang tidak merata, stunting, gizi buruk, pernikahan dini, hingga rendahnya literasi pengasuhan keluarga memerlukan penanganan kolaboratif dan komprehensif antara pemerintah pusat dan daerah serta seluruh pemangku kepentingan. Ia menekankan bahwa tema Harganas tahun ini, “Dari Keluarga untuk Indonesia Maju”, menjadi panggilan untuk membentuk keluarga Indonesia yang tentram, sejahtera, mandiri, dan bahagia, sekaligus sebagai fondasi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dalam fase awal kehidupan, kata Damenta, penting untuk memulai pencegahan stunting sejak masa kehamilan melalui pemenuhan gizi ibu dan pola asuh yang sehat. Ketika anak tumbuh, peran ganda ibu bekerja perlu didukung oleh sistem yang mampu menciptakan keseimbangan antara tanggung jawab domestik dan profesional. Damenta juga menyoroti pentingnya peran aktif ayah dalam pengasuhan sebagai upaya membangun kedekatan emosional dan psikologis dengan anak. Pendampingan dan perhatian terhadap lansia juga tidak kalah pentingnya sebagai bentuk kepedulian lintas generasi.
Pada kesempatan tersebut, Damenta menyampaikan delapan pesan kunci dalam rangka peringatan Harganas ke-32. Pertama, bahwa pembangunan keluarga adalah kunci menuju Indonesia Maju dan perlu disesuaikan pada setiap tahapan kehidupan keluarga.
Kedua, stunting masih menjadi ancaman besar dengan prevalensi nasional 19,8% pada 2024 dan sekitar 4,5 juta anak mengalami kondisi tersebut. Untuk itu, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) digagas untuk mendorong gotong-royong dalam intervensi nutrisi dan non-nutrisi kepada ibu hamil, menyusui, dan anak usia dini.
Ketiga, perempuan bekerja harus tetap dapat memberikan pengasuhan berkualitas. Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) dihadirkan sebagai solusi melalui penyediaan tempat penitipan anak berkualitas.
Keempat, partisipasi kerja perempuan yang meningkat menjadi 56% tetap membutuhkan dukungan sistem yang memperhatikan keseimbangan peran domestik dan profesional.
Kelima, peran ayah dalam pengasuhan dinilai sangat penting, mengingat 1 dari 5 anak di Indonesia hidup tanpa kehadiran ayah karena berbagai alasan. Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) hadir untuk mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam pengasuhan dan pendampingan anak.
Keenam, Indonesia telah memasuki era populasi menua sejak 2021, dengan proyeksi lansia mencapai 65 juta jiwa atau 20,31% dari total penduduk pada 2045. Dalam hal ini, program Lanjut Usia Berdaya (SIDAYA) mendorong lansia agar tetap sehat, merasa aman, dan aktif dalam berbagai kegiatan. Ketujuh, untuk mewujudkan semua ini, dibutuhkan kolaborasi erat antara seluruh sektor, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, swasta, akademisi, hingga masyarakat. Di Provinsi Jambi, prevalensi stunting justru naik dari 13,5% (2023) menjadi 17,1% (2024), menunjukkan tantangan yang harus segera diatasi secara kolektif. Kedelapan, pelaksanaan program Banggakencana dan percepatan penurunan stunting memerlukan semangat baru agar target-target pembangunan keluarga bisa dicapai secara maksimal.
Gubernur Jambi Al Haris dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada BKKBN atas penyelenggaraan Harganas dan menekankan pentingnya peran keluarga dalam membentuk generasi unggul. Ia menyoroti kebijakan Presiden RI terkait program makan bergizi gratis sebagai langkah nyata dalam meningkatkan gizi anak-anak Indonesia. Gubernur juga menyatakan bahwa kehadiran para pejabat pusat dalam acara ini menunjukkan komitmen bersama untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas menuju Indonesia Emas.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno, menjelaskan bahwa ada delapan fungsi utama dalam keluarga yang harus ditanamkan sejak dini, yakni fungsi agama, cinta kasih, perlindungan, sosial budaya, ekonomi, reproduksi, pendidikan, dan pelestarian lingkungan. Ia juga menambahkan bahwa sejak BKKBN bertransformasi menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, program-program prioritasnya diperluas, seperti GENTING, TAMASYA, GATI, dan SIDAYA, serta Sekolah Lanjut Usia Tangguh (SELANTANG).
Acara puncak ini diikuti oleh sekitar 700 peserta dari berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat. Momentum tersebut juga diisi dengan pengukuhan Gubernur dan Ketua TP-PKK Provinsi Jambi sebagai Ayah dan Ibu GenRe, serta pengukuhan kepada bupati dan wali kota se-Jambi, sebagai simbol komitmen terhadap penguatan peran keluarga dalam pembangunan SDM. Selain itu, acara dimeriahkan dengan pemberian penghargaan kepada tokoh keluarga inspiratif, tenaga kesehatan berprestasi, dan bazar UMKM unggulan binaan TP-PKK dan mitra BKKBN.(*)
Alamat: Jl. Depati Parbo, Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Kode Pos (36129)
E-Mail: petajambi574@gmail.com