Duta Publisitas HWPL, Hendry Nursal dalam kegiatan Rakernis Humas Polda Jambi, Kamis (30/5).

Pesan Damai Duta Publisitas HWPL di Rakernis Humas Polda Jambi

Posted on 2024-05-31 15:18:17 dibaca 279 kali

JAMBI - Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jambi Tahun 2024 mengusung tema "Humas Polri Yang Presisi Siap Mendukung Percepatan Transformasi Informasi Guna Terwujudnya Kamtibmas Yang Kondusif".

Rekernis yang digelar di Aula Lantai III gedung Siginjai Sakti Wirabakti Polda Jambi, 30 hingga 31 Mei 2024 itu menghadirkan narasumber yaitu Drs.Ariansyah, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jambi Ariansyah, Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Jambi Ahmad Taufiq , Dosen UNH Fakultas Psipol Wenny Ira Reveawaty, Kasubbid Cyber Polda Jambi Kompol Reza dan Pemimpin Redaksi jambidaily.com, Hendry Nursal yang juga Duta Publisitas atau Publicity Ambassador Of Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL)HWPL South Korea Perwakilan Indonesia

Hendry Nursal dalam materi bertajuk "Kesantunan Berbahasa Dalam Membangun Citra Polri" menguraikan keterkaitan penggunaan Bahasa dengan kejiwaan atau psikologi berbahasa.

"Materi ini saya sampaikan dalam perspektif jurnalis perdamaian, sebagaimana tugas yang telah saya emban sejak tahun 2022, selaku Duta Publisitas HWPL Perwakilan Indonesia. Dari kesantunan berbahasa pula turut menciptakan suasana hubungan lebih baik, antar personal, komunitas bahkan negara," kata Hendry, Kamis (30/5).

"Di sisi lain, sebagaimana disiplin ilmu yang saya miliki. Berbahasa itu sangat dekat pengaruhnya dengan kejiwaan kita, ada ilmunya yang disebut Psikolinguistik. Ilmu psikologi mengkaji perilaku atau proses berbahasa. Ilmu linguistik mengkaji struktur bahasa dari segi fonologi, morfologi, sintaksis dan semantic," urainya.

Selain itu, Hendry juga turut memaparkan syarat judul berita yang baik, aturan penulisan judul berita dan tips pembuatan judul berita termasuk menulis keterangan postingan di sosial media (Sosmed).

"Judul berperanan penting dalam penulisan berita tentunya ada hal-hal yang harus diperhatikan. Walaupun setiap berita penyajiannya bergantung pada kebijakan dari redaksi, sebab setiap media berbeda-beda. Kalau kita berbicara kehumasan perlu diperhatikan judul yang representatif dan spesifik, tapi sangat perlu menggugah rasa," ujar Hendry.

"Menariknya, bicara menggugah rasa, Hendry menyampaikan pentingnya menempatkan rasa dalam berita. Kita membahas tentang kesantunan berbahasa, sebenarnya ada lisan dan tulisan, tapi bagi saya dengan gerakan isyarat tubuh, jari dan lainnya juga bagian dari kesantunan berbahasa. Maka menempatkan rasa dalam berita menjadi nilai tersendiri," katanya lagi.

Dia menyebut rasa dalam berita, menjadi bagian penting dalam perjalanan karirnya selama menggeluti profesi sebagai wartawan.

"Sebuah berita tidak bisa mengesampingkan rasa, ya terdengar Melankolis, apa itu? Tidak hanya bicara logika tetapi juga Melibatkan hati dan perasaan. Mungkin umum disebut efek jangka panjang, kalau saya menyebutnya rasa yang menempatkan diri pada posisi dua belah pihak, misalkan berita kriminal maka berada di posisi keluarga korban atau di posisi pelaku, di sisi pribadi atau disisi kepentingan bisnis sesaat,” jelas Hendry.

"Kalau bapak-bapak selaku humas di kepolisian, juga menempatkan rasa berada di posisi pelaku maupun korban, juga selaku polisi dan warga sipil," tambahnya.

Menurutnya lagi, banyak sekali tulisan atau berita menghancurkan kepentingan yang lebih besar dan jangka panjang, dengan kata lain tidak memihak, berpegang pada tenggang rasa dan toleransi.

"Jika bicara kejahatan, pelaku tentu memiliki keluarga. Akankah dikesampingkan efeknya bagi keluarga pelaku?, bukan kita tidak simpati pada keluarga korban, namun terlalu banyak rahasia kehidupan di dalam rahasia," ucapnya.

Namun Hendry pun tidak menampik, beratnya institusi Polri dalam membangun dan menjaga citra positifnya di masyarakat. "Polisi satu yang bersalah, seluruh Instusi Polri kena Imbas. Tetapi satu polisi berprestasi maka hanya dia personal saja," pungkasnya diiringi tepuk tangan peserta Rakernis.

Sebelum Hendry mengakhiri pemaparan materi, Hendry juha menyampaikan pesan damainya melalui puisi yang berjudul "Surat ku Untuk Polisi".


Surat ku Untuk Polisi

Polisi itu, selalu bermasalah
Menerima laporan masalah, mencari bukti masalah, menyelidiki masalah dan menyelesaikan masalah

Prestasi menjadi dugaan, Salah menjadi hinaan Tersenyum dicurigai, Amarah ditakuti Bergerak dianggap pesanan, Berdiam dianggap kelemahan Benar jadi masalah, salah lebih bermasalah Satu salah untuk semua, Satu benar untuk satu

Engkaulah benteng hidup, seakan tercipta dari mesin Padahal Engkau juga manusia, pemilik rasa dan air mata Senyum tak selalu berarti bahagia

Dalam cinta, ketika ada yang berbeda, jangan mencari siapa yang salah
Hidup tak bisa jadi lebih baik tanpa cinta, tapi cinta dengan cara yang salah membuat hidup jadi lebih buruk

Tuhan, tolong berikan mereka kesabaran Jika dia tulus mencintai kami: jangan pernah hiasi matanya dengan tangisan, telinganya dengan dusta, dan hatinya dengan luka

Untuk mu Polisi..
Beberapa orang masuk di kehidupan dan meninggalkan 'jejak' di hati
Jangan hiraukan orang yang menghina
Jangan hiraukan orang yang membenci mu

Maafkan kealpaan kami
maafkan kami yang menduakanmu dengan keraguan. Jika tulus cinta mu, kami akan tetap menanti kehadiran mu.(*)

 

 

 

 

Copyright 2023 Petajambi.com

Alamat: Jl. Depati Parbo, Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Kode Pos (36129)

Telpon: -

E-Mail: petajambi574@gmail.com