JAMBI - Merujuk rilis PDRB oleh BPS Provinsi Jambi tanggal 5 Februari 2025, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi Keseluruhan Tahun 2024 tumbuh sebesar 4,51% (ctc), dan Triwulan IV-2024 tumbuh sebesar 6,00% (yoy), terakselerasi dibandingkan Triwulan III-2024 yang tercatat tumbuh sebesar 4,01% (yoy).
Pertumbuhan tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Nasional yang tercatat sebesar 5,03% (ctc).
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi keseluruhan tahun 2024 didorong oleh beberapa Lapangan Usaha (LU). Dimana LU dengan pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Kesehatan yang mencatat pertumbuhan sebesar 13,26% (ctc).
Kemudian LU Adm Pemerintahan turut tumbuh tinggi sebesar 11,31% (ctc), pertumbuhan tersebut didorong oleh penyelenggaran pemilu dan pilkada serta proyek infrastruktur pemerintah daerah. LU Konstruksi tumbuh sebesar 9,83% (ctc) sejalan dengan pembangunan proyek JTTS Seksi 3 Bayung Lencir Tempino yang telah beroperasi pada Oktober 2024 serta pembangunan proyek multiyears di Provinsi Jambi.
Dari sisi distribusi ekonomi, LU Pertanian masih menjadi kontributor terbesar dengan pangsa sebesar 33,93% terhadap struktur perekonomian Provinsi yang tumbuh sebesar 4,35% (ctc). Pertumbuhan di LU Pertanian dipandang penting mengingat kontribusi signifikan LU dimaksud terhadap ekonomi daerah serta ketergantungan sebagian besar masyarakat Jambi pada sektor perkebunan kelapa sawit.
Selanjutnya LU Perdagangan, dengan pangsa sebesar 13,29%, tumbuh sebesar 5,90% (ctc). LU Perdagangan tetap menunjukkan daya beli yang terjaga dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi regional, LU Industri Pengolahan tercatat tumbuh sebesar 4,73% (ctc). Pertumbuhan lebih tinggi tertahan oleh kinerja LU Pertambangan yang masih terkontraksi sebesar -0,87% (yoy) dampak dari pengetatan operasional jalur angkutan via darat dan sungai.
Dari sisi pengeluaran, ekspor tumbuh sebesar 3,54% (ctc) meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar yang tercatat terkontraksi sebesar 1,69% (ctc).
Selanjutnya, Konsumsi RT masih menjadi penyumbang utama perekonomian Provinsi Jambi yang tumbuh sebesar 4,41% (ctc), lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,19% (ctc). Kemudian, investasi PMTB tercatat tumbuh sebesar 6,78% (ctc), melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,88% (ctc).
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk memitigasi dampak risiko masih tingginya ketidakpastian global. Koordinasi kebijakan dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) ditempuh melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal juga diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan momentum pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia terus mempererat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha.
Bank Indonesia juga terus memperkuat kerja sama internasional pada area kebanksentralan antara lain melalui konektivitas sistem pembayaran dan transaksi menggunakan mata uang lokal, serta fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait. (*)
Editor: Dodi Saputra
Sumber: KPwBI Jambi