JAMBI - Pemerintah Provinsi dimasa kepemimpunan Al Haris-Abdullah Sani terus berupaya mengembangkan pelabuhan Ujung Jabung yang berhadapan dengan selat Malaka dan laut China guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi.
Pelabuhan yang tepatnya berada di Desa Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjungjabung Timur tersebut sedang dalam proses pembangunan oleh Kementerian Perhubungan. Saat ini pemasangan tiang pancang sudah selesai dan tinggal pembangunan pendukungnya. Pemerintah Provinsi Jambi mengharapkan pembangunan pelabuhan tersebut dapat selesai dan dioperasionalkan dalam beberapa tahun mendatang.
Melalui pembangunan infrastruktur pelabuhan tersebut diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap tumbuhnya pusat-pusat kegiatan dan kawasan ekonomi baru di Provinsi Jambi.
Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung tersebut sejalan dengan beberapa kegiatan proyek strategis nasional di wilayah Provinsi Jambi. Diantaranya pembangunan ruas jalan tol Trans Sumatera di wilayah Jambi.
Dengan semakin terbuka-nya daerah yang terhubung dengan pusat-pusat kegiatan tersebut, pada akhirnya dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan investasi di Provinsi Jambi.
Hadirnya pelabuhan tersebut memiliki makna strategis dalam upaya memperkuat infrastruktur di Provinsi Jambi. Karena dengan adanya pelabuhan itu dapat lebih meningkatkan konektivitas antar suatu daerah.
Provinsi Jambi memiliki banyak potensi sumber daya alam dan hasil komoditas perkebunan dan pertanian yang cukup besar, dengan kondisi tersebut tentunya memerlukan suatu outlet menuju daerah tujuan, baik melalui jalur darat maupun jalur air.
Kementerian Perhubungan sebelumnya telah menerima hibah berupa tanah seluas 120.000 M2 dari Pemerintah Provinsi Jambi untuk pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung. Penyerahan tanah tersebut ditandai dengan serah terima Sertifikat Hibah dari Gubernur Jambi Al Haris kepada Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu.
Saat itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Jambi atas hibah tanah yang pemanfaatannya akan digunakan oleh Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Nipah Panjang sebagai lokasi Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung.
Capt. Antoni juga menjelaskan, secara geografis, wilayah perairan laut Kabupaten Tanjungjabung Timur merupakan bagian dari alur pelayaran kapal nasional dan internasional (ALKI I) dari utara ke selatan atau sebaliknya, sehingga daerah ini sangat potensial untuk berkembang.
Selain itu juga, Kabupaten Tanjungjabung Timur memiliki berbagai komoditi unggulan yang memerlukan pelabuhan untuk mendistribusikannya ke daerah-daerah yang dapat dilalui dengan transportasi laut.
“Mengingat begitu besarnya potensi Kabupaten Tanjungjabung Timur, maka keberadaan Pelabuhan Ujung Jabung ini dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah sehingga tercipta pelayanan transportasi laut yang saling terhubung dan memberikan efek yang positif terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Capt. Antoni.
Bangun Jembatan Akses Pelabuhan
Komitmen untuk menyelesaikan Pelabuhan tersebut terus diperjuangkan Al Haris. Terbaru, Al Haris bersama Kemendagri dan Kementerian/Lembaga terkait melakukan pembahasan usulan pembangunan Jembatan Sungai Rambut di Kabupaten Tanjungjabung Timur di Hotel Millenium Jakarta, Rabu (4/9).
Pembahasan ini dihadiri Kepada Direktur Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan DPOD, Valentinus Sudarjanto Sumitu, Analis Kebijakan Ahli Madya Sekretariat Wakil Presiden Dunny Widyanto dan anggota DPR RI Dapil Jambi A Bakri.
Haris menyampaikan ia akan terus mendorong keinginan pembangunan Jembatan Sungai Rambut yang mengarah ke arah Pelabuhan Ujung Jabung. Dimana jembatan ini tidak hanya menghubungkan ke pelabuhan Ujung Jabung tetapi juga akses tiga kecamatan.
“Kami mengajukan kepada Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) tentang keinginan pembangunan Jembatan Sungai Rambut. Kita memerlukan kepastian hukum dari keinginan pembangunan jembatan, karena sudah ada uang Negara yang masuk untuk membangun sebagian dermaga dan tiang pancang,” ujar Al Haris.
“Jembatan ini tidak hanya untuk pelabuhan tetapi juga akses ke 3 kecamatan. Saya kira ini akan menjadi fokus kita bersama kementerian terkait, juga dari Setwapres dan Kemendagri. Mudah-mudahan ini bisa diwujudkan, paling tidak meskipun ini nanti 2025 dan berikutnya, dokumen sudah klop semuanya dan nanti tinggal pembangunannya,” tambah Al Haris.
Sementara itu Analis Kebijakan Ahli Madya Sekretariat Wakil Presiden, Dunny Widyanto menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jambi Al Haris atas tindak lanjut yang akan dilakukan sehubungan terkait usulan pembangunan Jembatan Sungai Rambut sebagai akses menuju Pelabuhan Ujung Jabung.
“Kami dari Sekretariat Kepresidenan sebagai salah satu dari representasi Dewan Pertimbangan Otonomi Daetah (DPOD) menyambut gembira kedatangan Bapak Gubernur beserta perangkatnya yang menyampaikan proyek ini. Kami pada dasarnya mendukung penuh keinginan proyek ini,” ungkap Dunny.
“Untuk tindak lanjutnya kami ada mekanisme di DPOD yang akan kami tindak lanjuti. Kami akan mengundang beberapa kementerian/lembaga untuk melengkapi ini sehingga proyek ini dapat diakselerasi dengan baik. Dan kami akan menyampaikan laporannya kepada Bapak Gubernur dan Pemda Jambi. Kami berharap ini menjadi salah satu proyek unggulan di Jambi untuk mendukung salah satu potensi ekonomi di Indonesia,” ujar Dunny.
Gandeng Investor
Selain kepiawaian Haris melobi di tingkat pusat, ia juga berupaya meyakinkan minat investor untuk berinvestasi di kawasan Pelabuhan Ujung Jabung. Salah satu mempresentasikan pembangunan jalan industri menuju pelabuhan Ujung Jabung kepada pimpinan PT. Yasa Patria Perkasa pada 2 bulan lalu.
Dalam pertemuan ini, Haris mendorong swasta, agar membangun jalan industri menuju ke kawasan Pelabuhan Ujung itu. Pelabuhan Ujunga Jabung kata Haris juga mimpi besar gubernur sebelum dirinya.
'Sebab wilayah Jambi posisinya di tengah pulau Sumatera. Saat ini semua Provinsi sudah punya pelabuhan besar namun Jambi belum. Padahal Jambi berada di tengah pulau Sumatera, dan punya laut yang luas langsung berhadapan ke laut China Selatan, Batam dan sebagainya,” ujar Haris.
“Agar mimpi kita membangun Pelabuhan Ujung Jabung bisa kita wujudkan. Karena Sumber Daya Alam (SDA) yang kita angkut melalui jalur itu. CPO kita cukup banyak 1,2 juta lahan sawit jambi hari ini. Dan juga batu bara, minyak semua luar biasa. Nah ini yang kita coba membuka akses untuk itu, agar nanti ekonomi Jambi akan kedepannya, dan saya kira Provinsi Jambi itu idealnya punya pelabuhan,” kata Al Haris.
Direktur PT Yasa Patria Perkasa, Riza dikesempatan yang sama mengatakan bahwa pihaknya diundang Gubernur Jambi dalam paparan ini dan pihaknya sangat tertarik dengan potensi investasi di Jambi.
“Semoga dengan investasi yang kami lakukan di Jambi ini, bisa memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat Jambi. Insya Allah, tapi semuanya kan butuh proses, nanti kami menjalankan proses administrasi semuanya benar-benar clear agar tak ada permasalahan di kemudian hari. Sehingga kami di pihak swasta merasa aman dan pihak Pemda ingin berjalan dengan lancar,” sampainya.
Untuk nilai investasi sendiri, dari perhitungan awal kotor kata Riza menyentuh triliunan rupiah. “Insyaallah nilai yang kita siapkan lebih dari Rp4 triliun, yang masih dari hitungan kami,” kata Riza.
Dengan adanya Pelabuhan Ujung Jabung tersebut, diyakini mampu menjadi kawasan ekonomi terpadu serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Jambi khususnya.(*)
Penulis: Dodi Saputra