BKKBN Launching Sekolah Lansia Tangguh Pertama di Kabupaten Tanjungjabung Barat

TANJUNGJABUNG BARAT - Pemerintah Kabupaten TanjungJabung Barat resmi meluncurkan Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) di Kelurahan Tungkal V, Kecamatan Seberang Kota, Selasa (24/9).

Peresmian Sekolah Lansia Tanggung Sahabat Jannah itu dihadiri oleh berbagai pejabat daerah, termasuk Staff Ahli Bidang Hukum, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Kepala Dinas P3AP2KB, Ketua TP-PKK, Camat Seberang Kota, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), Muhamad Yunus, mengatakan Sekolah Lansia Tangguh bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan ramah terhadap kelompok lanjut usia (Lansia).

Sebab itu program ini diharapkan mampu mengurangi stigma negatif terhadap lansia dan memberikan mereka kesempatan untuk tetap berkontribusi di masyarakat.

“Tujuan dari Sekolah Lansia Tangguh adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Lansia, mempromosikan kesehatan, serta memberdayakan mereka agar tetap aktif dan produktif dalam lingkungan sosial mereka. Harapannya, dengan program ini, kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan kualitas hidup Lansia secara keseluruhan,” kata Muhamad Yunus.

Kegiatan yang digelar di Aula Pertemuan Kantor Kecamatan Seberang Kota ini juga menjadi momentum penting dalam mendukung program pemerintah terkait kependudukan dan pembangunan keluarga.

Sekolah Lansia Tangguh tidak hanya fokus pada aspek fisik dan kesehatan Lansia, tetapi juga menekankan pentingnya dimensi spiritual, intelektual, emosional, dan sosial dalam kehidupan Lansia.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno dalam kesempatan itu mengatakan mendukung penuh terhadap program Sekolah Lansia Tangguh yang diinisiasi di Kabupaten Tanjungjabung Barat.

Dijelaskannya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, penduduk Lansia di Indonesia mencapai 26,82 juta jiwa atau 9,92 persen dari total populasi. Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia tengah mendekati era "penduduk menua" (aging population), di mana semakin banyak lansia yang memerlukan perhatian khusus dari segi kesejahteraan dan kesehatan.

Provinsi Jambi, termasuk Kabupaten Tanjungjabung Barat, kata Putut merupakan salah satu wilayah yang mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah Lansia.

"Dengan adanya program ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup para Lansia dan mengurangi masalah sosial yang mungkin mereka hadapi, seperti kesepian dan ketergantungan finansial,” kata Putut Riyatno.

Ia juga menyebutkan program Selantang merupakan bagian dari pendidikan sepanjang hayat (Long Life Education), di mana Lansia yang masih potensial akan diberdayakan melalui berbagai dimensi, seperti spiritual, fisik, sosial dan intelektual. Kurikulum di Selantang akan disesuaikan dengan kebutuhan lansia di wilayah tersebut, melibatkan berbagai pihak, termasuk sektor pemerintahan dan masyarakat.

Dalam sambutan yang diwakili oleh Staff Ahli Bidang Hukum, Bupati Tanjungjabung Barat menyampaikan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menciptakan program-program yang mendukung kesejahteraan sosial Lansia.

“Lansia merupakan kelompok masyarakat yang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Program Selantang ini adalah salah satu upaya pemerintah daerah untuk memastikan lansia di Kabupaten Tanjungjabung Barat tetap mandiri, aktif dan produktif,” ujar perwakilan Bupati.

Ia juga menekankan bahwa tantangan ke depan adalah fenomena generasi sandwich, di mana generasi yang lebih muda harus menopang kehidupan generasi di atasnya dan generasi di bawahnya. Hal ini menjadi masalah yang harus diatasi dengan dukungan keluarga dan program-program kesejahteraan sosial yang komprehensif.

Sekolah Lansia Tangguh merupakan program pendidikan non-formal yang dirancang khusus untuk lansia, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan mereka. Program ini tidak hanya mencakup aspek kesehatan fisik, tetapi juga mental dan sosial.

Melalui berbagai kegiatan edukatif, para Lansia akan diajak untuk tetap aktif dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan baru dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk teknologi digital.

Program Sekolah Lansia Tangguh ini juga menjadi wadah untuk meningkatkan interaksi sosial antar Lansia, memperluas jaringan sosial mereka dan membantu mereka beradaptasi dengan perubahan teknologi dan sosial yang terjadi di masyarakat.

Di Provinsi Jambi sendiri, sudah terdapat 19 Sekolah Lansia Tangguh yang tersebar di berbagai kabupaten/kota, dengan rencana pembentukan lebih banyak sekolah di masa mendatang.

Selantang ini akan menempuh Pendidikan minimal 6 bulan dan maksimal 1 tahun atau minimal pertemuan 12 kali pertemuan, dengan 3 tingkatan pendidikan, Standar 1 atau S1, Standar 2 atau S2 dan Standar 3 atau S3).

"Alhamdulillah pada hari Kabupaten Tanjungjabung Barat meresmikan Selantang Pertamanya. Harapan kami, Sekolah Lansia Tangguh ini dibentuk bukan hanya sekedar ceremonial belaka, namun terus dijalankan hingga manfaatnya memang benar-benar dirasakan oleh masyarakat di provinsi Jambi, khususnya di Kabupaten Tanjungjabung Barat, tentunya atas dukungan dari pemerintah kabupaten, OPD-KB Kecamatan, mitra lintas sektor, dan seluruh masyarakat se-Kelurahan Seberang Kota," jelas Putut.

Ia menambahkan, melalui dukungan lintas sektor dan partisipasi aktif dari masyarakat, program ini diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi kehidupan Lansia di Kabupaten Tanjungjabung Barat, khususnya di Kelurahan Tungkal V, Kecamatan Seberang Kota.(*)

Launching Sekolah Lansia di Kabupaten Tanjungjabung Barat, Selasa (24/9).