Prosesi adat peletakan batu pertama atau tiang pancang oleh Gubernur Jambi di lokasi pembangunan museum komplek KCBN Muara Jambi, Rabu (5/6).

Prosesi 'Tegak Tiang Tuo', Tanda Dimulainya Mega Proyek Revitalisasi Candi Muara Jambi

Posted on 2024-06-05 21:29:35 dibaca 1441 kali

MUAROJAMBI - Gubernur Jambi Al Haris mengawali proses peletakan tiang pancang mega-proyek Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muara Jambi di kawasan Candi Muara Jambi, Kabupaten Muarojambi, Rabu (5/6/).

Prosesi peletakan batu pertama atau tiang pancang yang dilaksanakan di lokasi pembangunan museum kompleks KCBN Muara Jambi ini dilakukan dengan mengikuti adat setempat, yakni prosesi beselang Tegak Tiang Tuo, yang melibatkan simbolisme mendalam melalui peletakan emas, perak, besi, tapak kuda dan sawang angin serta diakhiri dengan penaburan setabun tawar dan secupak garam.

Pada prosesi ini, Gubernur Al Haris memulai dengan peletakan emas, selanjutnya peletakan perak oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, peletakan besi oleh Plt Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra dan seterusnya oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi Agus Widiatmoko dan anggota DPR RI H. Bakrie

Dalam kesempatan tersebut, Haris menyampaikan rasa syukurnya atas proses revitalisasi yang dilakukan di kawasan Candi Muara Jambi. Ia mengatakan mega proyek tersebut akan menjadi magnet besar bagi wisatawan untuk datang ke Jambi kedepannya.

"Sesuai arahan Pak Presiden, candi ini kita revitalisasi dan kembalikan fungsi sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan. Hari ini dengan prosesi (Tegak Tiang Tuo) merupakan bukti nyata bahwa nantinya di KCBN Muara Jambi akan memiliki fasilitas yang melengkapi candi. Saya berterima kasih kepada Pak Dirjen (Kebudayaan) yang meyakinkan agar revitalisasi ini berjalan dan saya yakin setelah selesai, KCBN Muara Jambi akan menjadi magnet yang besar bagi Jambi," kata Haris.

Pemerintah Provinsi Jambi, lanjutnya, sangat mendukung dan bangga dengan mega proyek revitalisasi KCBN tersebut, oleh sebab itu disebutnya Pemerintah Provinsi Jambi bersama masyarakat harus ikut merasakan dampak dari revitalisasi kawasan Candi Muara Jambi itu.

"Mega-proyek Ini lengkap dengan galeri dan sebagainya, ada juga wadah UMKM dan sebagainya, tinggal nanti kita melatih pelaku UMKM. Itu kita kembangkan sehingga ekonomi setempat bisa berkembang dan masyarakat di sini merasakan punya usaha baru dan ikut menjaga kawasan ini," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid mengatakan, prosesi ini telah dinantikan dengan baik. Tegak Tiang Tuo pembangunan di KCBN Muara Jambi katanya merupakan langkah penting dalam perjalanan mewujudkan upaya Pemerintah dalam mendorong pelindungan warisan budaya di Indonesia.

"Melalui upaya ini, kami tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik, tetapi juga berkomitmen untuk melakukan kajian mendalam peradaban Muara Jambi yang hilang melalui ekskavasi benda sejarah, mengidentifikasi makna-makna budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya dengan tujuan akhir untuk mengembalikan KCBN Muara Jambi menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang menyenangkan bagi publik," katanya.

KCBN Muara Jambi tidak hanya menjadi simbol keyakinan Buddha, tetapi juga pusat pendidikan dan destinasi spiritual. Berada di tengah keheningan dan keagungan situs ini, pengunjung diajak menyusuri jejak masa lalu dan memahami peran vitalnya dalam proses edukasi dan pembangunan peradaban.

KCBN Muara Jambi memiliki makna sejarah yang sangat dalam, merepresentasikan keunikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara. Kompleks ini mencakup candi tinggi dan rendah, serta stupa besar yang mencapai ketinggian 27 meter, yang semuanya dibangun tanpa menggunakan semen atau bahan perekat modern.

KCBN Muara Jambi menjadi kompleks percandian Buddha terbesar di Asia Tenggara, membentang sepanjang 7,5 kilometer di sepanjang Sungai Batanghari dan mencakup 8 desa.
Sebagai langkah awal dari proyek ini, pada akhir April lalu telah ditandatangani kontrak konstruksi fisik pembangunan museum oleh Kepala PPK Pembangunan Museum, M. Natsir Muslim Ridwan dan Senior Vice President Head of Building Operation Division PT PP (Persero) Andek Prabowo.

Selain itu, juga telah ditandatangani kontrak konstruksi fisik penataan lingkungan kawasan cagar budaya oleh PPK Penataan Lingkungan, Yanto H.M. Manurung dan Senior Vice President Divisi Operasi 1 PT Brantas Abipraya (Persero) Arviga Bigwanto.

Setelah prosesi Tegak Tiang Tuo, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon sebagai simbol komitmen untuk melestarikan lingkungan. Langkah ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya fokus pada aspek fisik candi tetapi juga pada keberlanjutan lingkungannya.(*)

 

 

 

 

Editor: Dodi Saputra
Sumber: Diskominfo Provinsi Jambi
Copyright 2023 Petajambi.com

Alamat: Jl. Depati Parbo, Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Kode Pos (36129)

Telpon: -

E-Mail: petajambi574@gmail.com