MUAROJAMBI - Tapal batas antara Desa Tanjung Lebar Dusun V Tanjung Mandiri Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muarojambi dengan Desa Bungku Kabupaten Batang hari hingga saat ini belum terselesaikan dengan baik. Atas permasalahan tersebut warga Desa Tanjung Mandiri kembali mendatangi DPRD Muarojambi menjelaskan dan meminta solusi terhadap permasalahan tersebut.
Tokoh Masyarakat Tanjung Mandiri, Selamat mengatakan dirinya bersama masyarakat sudah sangat resah perihal batas desanya dengan desa tetangga karena di lapangan warganya sering gaduh dengan warga desa tetangga. Karena itu ia berharap soal tapal batas dapat dicarikan solusinya oleh DPRD dan pemerintah kabupaten.
“Pak Dewan sebagai wakil rakyat, kami meminta untuk mengoordinasikan masalah ini, sebelum memakan korban di lokasi pelestarian, mengingat saat ini di perbatasan kondisi warga kurang harmonis,” kata Selamat saat mengunjungi anggota DPRD Muarojambi Fraksi PKS, Ali Mustika, Jumat (22/8).
Selamat juga mengungkapkan, jika tapal batas jelas masuk dalam wilayah kabupaten Muarojambi, itu juga dikuatkan dengan bukti dokumen yang berumur puluhan tahun. Bahkan yang anehnya lagi ada beberapa warga yang awalnya terdata dan berdomisili Kabupaten Muarojambi beralih masuk ke Batanghari dengan harapan Pemerintah Batang hari mengeluarkan sertifikat hak miliknya, namun setelah adanya Satgas PKH baru-baru ini warga tersebut kembali memilih menetap di Sesa Tanjung Mandiri.
“Dan yang anehnya lagi ada dusun baru yang berada di kawasan Kadus Tanjung Mandiri, yang baru berdiri sejak tahun 2018 lalu. Ini jelas merugikan pihak desa Tanjung Mandiri yang notabene desa tertua di lokasi tersebut,” jelas Selamat.
“Kami tidak terima dan tidak akan membiarkan sedikitpun wilayah kami masuk ke dalam area desa tetangga sebelum tapal batas ini jelas. Dan kami siap adu argumen dan memberikan bukti kongkrit jika batas yang di akui oleh tetangga desa masuk Kabupaten Muarojambi,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Anggota DPRD Muarojambi dari Fraksi PKS, Ali Mustika mengatakan akan terus memperjuangkan hak-hak masyarakatnya agar tidak hilang dengan adanya tapal batas tersebut.
Disampaikannya, dalam waktu dekat ia akan membuat pertemuan antara masyarakat dengan Pemkab Muarojambi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut agar tidak berlarut sehingga memakan korban di lapangan.
“Terimakasih atas aspirasi dan masukan masyarakat kepada kami, tentunya kami akan berusaha berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Kabupaten Muarojambi untuk mencari solusi yang terbaik,” kata Ali Mustika
Tak sampai di situ, Ali Mustika juga akan membawa persoalan ini ke DPRD Provinsi hingga ke pusat jika tidak segera memberikan solusinya.(*)
Editor: Dodi Saputra